Wednesday, 1 July 2015

Seragam Kerja Perusahaan


Rasa-rasanya, mengenakan seragam kerja itu sudah bukan lagi dominasi Petugas negara, sipil atau ABRI. Petugas swasta serta bertambah banyak yang mengenakannya. Ada yang ingin mengenakannya sejak dari rumah. Tetapi, tak sedikit yang memasukkannya di tas kerja dahulu, lalu memakainya di toilet sebelum masuk kantor.

Pemikiran untuk mewajibkan seragam kerja rata-rata muncul dari bermacam macam argumen. Ada yg pragmatis saja, katakanlah yang merupakan penanda identitas personal. Karena perusahaan sudah sulit menghafal orang satu persatu, sehingga salah satu cara untuk mengetahuinya dengan seragam.
Atau diwajibkan dengan alasan untuk identitas profesi dan institusi, contohnya para jurnalis yang ditugaskan kantornya untuk suatu peliputan. Mereka perlu identitas.Apalagi jikalau tugasnya di kawasan yang tingkat kegawatannya tinggi. Seragam dinilai penting untuk membedakan identitas profesi, institusi, dan eksistensi.

Mungkin juga untuk lebih segera membangun trust pihak lain. Kita dapat segera lebih mudah percaya pada orang yang datang ke rumah dengan memanfaatkan seragam pegawai keamanan atau Petugas departemen, misalnya begitu. Saking mudahnya membangun trust lewat seragam, banyak penipu yang sukses meloloskan idenya dengan memakai seragam. 

Bagi perusahaan yang kurang mempunyai keperluan segera terhadap pentingnya menunjukkan identitas dan trust pada pihak luar, seragam kerja juga dimanfaatkan untuk penanda job title di tingkat internal. Contohnya ada perusahaan yang membedakan seragam kerja untuk staff, supervisor, dan manajer.

Terlepas apapun argumen perusahaan, tapi pada umumnya ada dampak psikologis tertentu yang dirasakan karyawan dengan aturan penggunaan seragam kerja. Seragam itu dapat membuat orang lebih pede, namun serta dapat sebaliknya. Mampu membuat orang merasa bangga dengan statusnya, tapi juga dapat sebaliknya.

Karena itu, sebelum seragam kita wajibkan, perlu dipikirkan secara seksama terutama terkait dengan sejauhmana seragam kerja itu nantinya memberi kontribusi padakeutuhan identitas korps / kesatuan, kepuasan kerja, peningkatan kinerja dan keperluan perusahaan pada pihak luar yang terkait. Jangan sampai malah membuat orang minder atau merasa superior.

No comments:

Post a Comment