Mengenakan seragam kerja itu sudah bukan lagi
dominasi pegawai negeri atau sipil. Sekarang pegawai swasta pun juga bertambah
beragam mengenakannya. Ada yang mau mengenakannya sejak di rumah. Tapi, tidak sedikit memasukkannya di tas kerja dulu,
lalu memakainya di bathroom sebelum masuk kantor.
Pemikiran bila mewajibkan seragam kerja biasanya
muncul di segala alasan. Ada pragmatis saja, katakanlah sebagai penanda
identitas individual. Karena perusahaan sudah susah menghafal orang satu
persatu, maka salah satu cara bila mengetahuinya dengan seragam.
Atau diwajibkan dengan alasan bila identitas profesi
dan institusi, misalnya para jurnalis
ditugaskan kantornya dalam sebuah peliputan berita. Mereka membutuhkan
identitas. Lebih-lebih apabila tugasnya di kawasan tingkat kegawatannya besar. Seragam dinilai
penting bila membedakan identitas dari profesi, institusi, dan eksistensi.
Mungkin juga bila lebih cepat membangun believe in
pihak lain. Misalnya, Kita bisa lebih mudah percaya terhadap orang datang ke rumah dengan memakai seragam
petugas keamanan atau pegawai departemen.
Bagi perusahaan
kurang kepentingan langsung
terhadap pentingnya menunjukkan identitas dan believe in kepada pihak luar,
seragam kerja juga dipakai bila penanda job headline di tingkat inner. Misalnya
ada perusahaan membedakan seragam kerja
bila employees, manager, dan manajer.
Terlepas apapun alasan dari perusahaan, tetapi pada
umumnya terjadi efek psikologis tertentu
dirasakan oleh semua karyawan dengan aturan dari penggunaan seragam itu
sendiri. Seragam tersebut bisa membuat orang (karyawan) lebih percaya diri,
namun bisa juga sebaliknya. Bisa membuat orang menjadi merasa bangga dengan
status yang disandang, tetapi begitupun juga bisa sebaliknya.
Karena itu, sebelum seragam kita wajibkan, perlu
dipikirkan serta dipertimbangkan secara seksama terutama terkait dengan sejauh
mana seragam kerja itu nantinya memberi kontribusi terhadap keutuhan identitas
korps / kesatuan, kepuasan kerja, peningkatan kinerja dan kepentingan perusahaan
terhadap pihak luar terkait. Jangan
sampai malah membuat orang minder atau merasa excellent.
No comments:
Post a Comment